Gajian tiba, sejumlah besar uang ada di tangan. Ingin barang apa pun rasanya bisa dipenuhi di awal bulan, sehingga sudah menjadi anggapan umum bahwa orang akan cenderung lebih mudah mengeluarkan uang di awal bulan.
Untuk mencegah uang habis sebelum waktunya, sebagian orang memilih membiarkan gaji mereka tetap di tabungan dan tidak banyak menyimpan uang tunai. Jika butuh sesuatu, barulah mereka akan ke mesin ATM atau melakukan pembayaran dengan kartu.
Sebagian orang lainnya memiliki cara yang berkebalikan, mereka justru mengambil seluruh gaji mereka setelah menyisihkan sejumlah digit untuk tabungan di bank. Uang tunai ini kemudian dibagi menjadi pos-pos kecil dan disimpan di rumah. Kabarnya cara ini lebih efektif untuk berhemat, tapi benarkah demikian? Kedua cara ini sama-sama efektifnya jika diterapkan pada kondisi yang sesuai.
Simpan di bank
Cara yang pertama akan efektif jika Anda lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Pengeluaran akan relatif lebih sedikit saat di rumah, karena tidak banyak godaan untuk membeli sesuatu yang tidak penting. Anda hanya akan berbelanja jika keluar rumah, dan biasanya ini sudah terencana sehingga pengeluaran berlebih bisa ditekan. Tapi cara ini tidak efektif untuk Anda yang doyan shopping online dan suka melakukan pembayaran via transfer m-banking.
Simpan uang tunai
Cara yang kedua lebih efektif untuk Anda yang suka bergerak mobile dalam kesehariannya. Dengan menyimpan uang tunai, Anda harus memperhitungkan berapa banyak uang yang akan Anda bawa setiap keluar rumah. Tidak ada kemudahan menarik uang dengan mudah di setiap mesin ATM yang Anda jumpai karena uang belanja telah Anda simpan dalam bentuk tunai semua. Dengan demikian, jika uang di dompet telah menipis, mau tidak mau Anda harus menahan diri. Namun cara ini tidak efektif untuk Anda yang tidak suka membuat perhitungan keuangan, sejumlah besar uang tunai bisa habis dalam waktu singkat.
suka dengan artikel ini, jangan lupa "Like" disini yah
