Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Diagnosa Untuk Impotensi dan Disfungsi Ereksi

Diagnosa Untuk  Impotensi dan Disfungsi Ereksi

Sesekali impotensi dapat saja terjadi pada laki-laki dan ini adalah hal yang normal, hal ini disebabkan oleh rasa khawatir yang berlebihan, stress atau efek samping dari beberapa jenis obat yang sedang di konsumsi. Akan tetapi kalau disfungsi ereksi ini terjadi berulang-ulang dan dalam jangka waktu beberapa bulan, maka sebaiknya anda menghubungi dokter anda untuk berkonsultasi. Dokter anda akan melakukan beberapa test untuk mendapatkan informasi mengenai penyebab dari disfungsi ereksi atau impotensi.

Pemeriksaan urin dan test gula darah akan dapat menemukan diabetes sebagai penyebab umum dari disfungsi ereksi. Pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap tekanan darah dan aliran darah ke penis. Tingkat testosteron anda juga dapat diperiksa. Karena rendahnya tingkat testosteron dapat sebagai penyebab impotensi atau disfungsi ereksi.
Pengujian terhadap saluran kemih dapat mengetahui masalah dengan kandung kemih dan uretra, yang dapat berkontribusi untuk disfungsi ereksi.

Bilamana sebab fisik tidak ditemukan oleh dokter, maka dokter mungkin akan meminta anda untuk melakukan tes untuk depresi, sebagai salah satu penyebab umum dari impotensi. Masalah emosional lainnya seperti kecemasan, stres, atau ketakutan akan menjadi bahan pertimbangan juga.
Jika dokter Anda mencurigai bahwa depresi atau masalah emosional lainnya yang dapat berkontribusi terhadap impotensi Anda, ia mungkin akan meresepkan obat atau merujuk Anda ke seorang psikoterapis atau konselor untuk melakukan terapi terhadap mental anda.

Apakah ada pengobatan yang dapat membantu anda ?
Kabar baiknya adalah bahwa disfungsi ereksi sering kali dapat diobati, jika Anda bersedia untuk mencari bantuan. Diskusikan ketakutan anda dengan pasangan anda, dan konsultasikan secara terus terang dengan dokter anda.

Jangan biarkan rasa malu membuat anda mengesampingkan pengobatan yang dapat mengobati impotensi dan harga diri Anda.