Ada berbagai mitos yang berkembang di masyarakat mengenai hubungan seksual, tentunya mitos ini tak sepenuhnya benar. Remaja sebaiknya perlu mengetahui tentang mitos-mitos ini sebagai bagian dari pendidikan seks remaja. Berikut adalah beberapa mitos seks di masyarakat.
1. Seks Hanya Bisa Dilakukan Jika Pasangan Sama-sama Mood
Dikutip dari Health Accrod, tidak sedikit pasangan yang mempercayai mitos ini. Mereka bercinta menunggu mood datang. Padahal kenyataannya, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bisa banyak hal yang bisa membuat mood tersebut hilang. Menemukan waktu yang tepat saat Anda dan pasangan sama-sama mood tentu tidak mudah. Jadi ketimbang menunggu mood tersebut, lakukan saja kapanpun Anda dan pasangan inginkan. Kalaupun salah satu pasangan tidak merasa benar-benar mood, pasangannya masih bisa menunjukkan rasa sayangnya melalui pelukan.
2. Seks yang Bagus Adalah yang Spontan
Hasrat untuk bercinta terkadang muncul begitu saja, namun tidak selamanya seks seperti itu mencerminkan kehidupan seks yang baik. Seperti dilansir Health, sesuatu yang tidak dijadwalkan terkadang memang tidak akan dilakukan. Begitu juga halnya dengan seks. Membuat jadwal bercinta di kalender menunjukkan suatu komitmen dan dapat mengantisipasi lebih baik jika sesuatu hal terjadi. Buatlah jadwal keintiman. Tidak harus selalu untuk seks. Bisa juga dengan bermanja-manja, mandi bersama atau makan malam romantis. Pilihlah waktu saat Anda berdua tidak sedang lelah atau banyak pekerjaan.
3. Seks harus dilakukan minimal 3 kali seminggu
Seks yang rutin memang bisa melanggengkan hubungan, tapi jangan terlalu terpaku dengan hal itu. Banyak juga pasangan bahagia yang terpisahkan jarak-waktu dan tidak melakukan seks setiap hari atau tiga kali seminggu. Yang paling penting adalah kepuasan masing-masing pasangan ketika bercinta. Ada banyak hal yang memicu kehidupan seksual yang sehat tanpa harus melakukan seks, seperti bermanja, berpegangan tangan, berpelukan dan berciuman secara spontan.
4. Lebih Lama, Seks Akan Terasa Semakin Nikmat
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa seks yang nikmat adalah yang pelan tapi pasti. Namun jika Anda tidak memiliki banyak waktu, mempercepat waktu seks bisa jadi solusi. Tinggalkan ranjang, dan beralihlah ke sofa, shower di kamar mandi atau lokasi yang tidak umum untuk menikmati seks secepat kilat. Jangan pernah menganggap seks harus sempurna dan sama untuk setiap pasangan. Pikirkan cara-cara yang menurut Anda berdua paling ideal dan memungkinkan. Asal dijalankan secara sehat dan benar, seks pun bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja.
5. Hasrat Bercinta Berkurang Karena Menopause
Menurut Banyak wanita yang mengalami menopause malah menjaga keseimbangan hormon dan minat seksnya. Mereka jauh lebih percaya diri dan memiliki banyak pengetahuan mengenai apa yang mereka inginkan sehingga kehidupan seks mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya.
6. Testosteron, Hormon Paling Penting untuk Libido
Meskipun testosteron sangat penting untuk libido dan fungsi seksual pada pria dan wanita, hormon lain memainkan peranan juga. Seperti dikutip dari Times of India, estrogen juga sama pentingnya karena dapat membantu meningkatkan gairah bercinta baik wanita maupun pria.
7. Lamanya Usia Pernikahan Membuat Anda Saling Tahu Keinginan Masing-masing
Sebaiknya bicarakan segala hal tentang hubungan seksual Anda dengan pasangan mulai dari posisi bercinta yang diinginkan, kehamilan, menopause atau andropause (sering disebut menopause pada pria). Jika Anda mulai melihat perubahan dalam tubuh atau keinginan seksual, pastikan untuk membiarkan pasangan tahu apa yang terjadi. Ingat, komunikasikan apa saja dapat meningkatkan kualitas hubungan Anda berdua.
8. Seks Tak Lagi Penting di Masa TuaSeks Tak Lagi Penting di Masa Tua
Menurut seksolog Dr. Barry Buffman, seperti dilansir The Fox News, mitos di atas jelas salah. Seks justru merupakan kegiatan yang penting di usia senja. Namun tentu saja kualitas serta kuantitas seks di usia senja tak sama ketika Anda berada di usia produktif. Segala sesuatunya butuh penyesuaian. Buffman juga menyarankan para pasangan di usia senja untuk berkonsultasi dulu pada ahlinya sebelum melakukan hubungan seksual.
9. Ukuran Alat Vital Pengaruhi Kenikmatan
Ukuran alat genital seringkali disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kenikmatan bercinta. Semakin besar Mr. Happy, kemampuannya untuk memuaskan pasangan pun semakin besar. Begitu pula sebaliknya, semakin kencang otot vagina, maka kenikmatan pun semakin bertambah. Namun menurut Buffman, mitos itu tak selamanya benar. Tapi yang terpenting adalah bagaimana pasangan mengenali tubuhnya dengan baik, sehingga dapat memilih gaya bercinta apa yang paling tepat bagi mereka.
10. Nafsu Seks Pria Lebih Besar Ketimbang Wanita
Sejak dulu dipercaya, pria merupakan mesin seks yang tak kenal lelah. Mereka dianggap sebagai kaum yang identik dengan perilaku seksual. Namun hal itu tak sepenuhnya benar. Wanita pun memiliki hasrat seksual yang sama dengan pria. Sebaliknya, pria juga bisa kehilangan hasrat seksualnya karena alasan yang sama dengan wanita. Misalnya stres, keletihan, kurang percaya diri, dan sebagainya.
11. Suami-Istri Tidak Perlu Pakai Kondom
Siapa saja bisa tertular penyakit kelamin. Misalnya lewat air di kolam renang umum, transfusi darah, oral seks, atau WC umum yang tidak bersih. Berhubungan dengan kondom akan mencegah Anda dan pasangan saling menularkan penyakit.
12. Orgasme Paling Menentukan Kepuasan Seks
Orgasme adalah salah satu titik yang menyenangkan saat melakukan hubungan seks. Namun bagi perempuan orgasme bukan segala-galanya. Kebanyakan perempuan justru lebih menikmati proses foreplay dibanding penetrasi. Jadi Orgasme tak selalu dapat menyenangkan perempuan.
13. Berhubungan seks dengan pacar merupakan bukti cinta
Faktanya, berhubungan seks bukan cara untuk menunjukan kasih sayang pada saat masih pacaran, melainkan karena disebabkan adanya dorongan seksual yang tidak terkontrol dan keinginan untuk mencoba-coba. Rasa sayang kita dengan pacar bisa ditunjukkan dengan cara lain.
14. Hubungan seks pertama kali selalu ditandai dengan keluarnya darah dari vagina
Faktanya, tidak selalu hubungan seks yang pertama kali itu keliahatan berdarah. Apabila komunikasi seksual terjalin dengan baik dan hubungan seksual dilakukan dalam keadaan siap dan disertai foreplay yang cukup bisa tidak memunculkan adanya perdarahan.
15. Loncat-loncat setelah berhubungan seks tidak akan menyebabkan kehamilan
Faktanya, ketika spermatozoa sudah memasuki vagina, maka spermatozoa akan mencari sel telur yang telah matang untuk dibuahi. Loncat-loncat tidak akan mengeluarkan spermatozoa. Jadi, tetap ada kemungkinan untuk terjadinya pembuahan atau kehamilan.
16. Selaput dara yang robek berarti sudah pernah melakukan hubungan seksual atau tidak perawan lagi
Faktanya tidak selalu demikian. Selaput dara merupakan selaput kulit yang tipis yang dapat meregang dan robek karena beberapa hal. Selain karena melakukan hubungan seks, selaput dara juga bisa robek karena melakukan olah raga tertentu seperti naik sepeda dan berkuda. Karena itu, robeknya selaput dara belum tentu karena hubungan seks, malah ada juga perempuan yang sudah menikah dan berhubungan seks berkali-kali tapi selaput daranya masih utuh dan tidak koyak karena selaput daranya elastis.
17. Keperawanan dapat ditebak dari cara berjalan dan bentuk pinggul
Faktanya, keperawanan tidak bisa dilihat dari bentuk pinggul atau cara jalan. Keperawanan kadang dipandang dari 2 sisi, bagi yang memandang dari sisi fisik saja (ini berkaitan dengan selaput dara), tapi hanya bisa diketahui melalui hasil pemeriksaan dokter. Jadi hanya dari pemeriksaan khususlah yang memungkinkan diketahuinya selaput dara robek atau tidak serta kemungkinan penyebabnya. Hanya saja keperawanan kembali lagi bukan cuma fisik. Kedua, dari sisi psikososial yang mengacu pada apakah seseorang perempuan sudah pernah melakukan hubungan seks atau belum. Ini sebaiknya yang dijadikan acuan, tetapi keperawanan bukan berarti segalanya di hari begini.
18. Perempuan yang berdada besar dorongan seksualnya besar
Faktanya tidak seperti itu. Secara medis, tidak ada hubungan langsung antara ukuran payudara dengan dorongan seksual seseorang. Dorongan seksual itu ditentukan oleh kepribadian, pola sosialisasi, dan pengalaman seksual (melihat, mendengar, atau merasakan suatu rangsangan seksual).
19. Masturbasi bisa menyebabkan lutut kopong.
Faktanya, masturbasi tidak menyebabkan lutut menjadi kopong. Spermatozoa tidak diproduksi dan tidak disimpan di dalam lutut, melainkan di testis. Mungkin setelah masturbasi, biasanya timbul rasa lelah, karena masturbasi mengeluarkan banyak energi. Itulah yang membuat menjadi lemas, jadi bukan karena lututnya jadi kosong.
20. Sering masturbasi bisa membuat mandul
Faktanya, secara medis masturbasi tidak menggangu kesehatan fisik selama dilakukan secara aman (tidak sampai menimbulkan luka atau lecet). Resiko fisik biasanya berupa kelelahan. Pengaruh masturbasi biasanya bersifat psikologis, seperti perasaan bersalah, berdosa dan kadarnya berbeda-beda bagi setiap orang. Kemandulan justru biasanya akibat dari IMS (infeksi menular seksual) atau penyakit lainnya seperti kanker atau karena sebab fisik lainnya misalnya kualitas sperma yang kurang baik.
21. Minuman bersoda akan dapat mempercepat selesainya menstruasi
Faktanya, menstruasi adalah proses pendarahan yang disebabkan luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan. Sakit tidaknya atau lancar tidaknya menstruasi seseorang selain dipengaruhi oleh hormon juga dipengaruhi faktor psikis, bukan karena minum minuman bersoda.
22. IMS dapat dicegah dengan mencuci alat kelamin
Faktanya tidak ada sabun atau desinfektan apa pun yang dapat mencegah IMS. Justru pada perempuan, jika mencuci bagian dalam vagina terlalu sering akan mempertinggi resiko terkena keputihan karena sabun dapat mengurangi kadar keasaman permukaan vagina yang sebetulnya berfungsi untuk membunuh kuman-kuman normal yang ada.
23. Wanita tidak akan hamil jika pria "menarik" sebelum ejakulasi.
Pria tidak selalu tahu kapan cairan ejakulasi mulai merembes keluar, dan bahkan menjelang orgasma, pra ejakulasi (termasuk sperma) dilepaskan dan cukup untuk membuat seorang wanita hamil.
24. Ejakulasi dini hanya mempengaruhi laki-laki muda
Beberapa pria memang menemukan bahwa ejakulasi dini dimulai pada awal kematangan seksual, tapi banyak pria juga merasakan masalah tersebut di kemudian hari. Bahkan, ejakulasi dini mempengaruhi 30 persen pria pada suatu waktu dalam kehidupan mereka.
Sering kali, ejakulasi dini pada pria yang berusia 30-an atau lebih tua adalah gejala tambahan disfungsi ereksi atau kelelahan, kondisi kardiovaskuler yang buruk, depresi, kecemasan, atau gejala neurologis.
25. Seks oral lebih aman dari seks vaginal
Nampaknya oral seks memiliki stigma "bebas" sejauh hubungan seksual. Ya, itu tidak dihitung sebagai seks, dan ya, anda bisa mendapatkan penyakit menular seksual dari seks oral. Masih ada pertukaran cairan, yang berarti bahwa penyakit dapat memasuki tubuh melalui luka atau luka kecil di mulut dan tenggorokan.
26. Makanan tertentu bisa menjadi afrodisiak yang akan menempatkan seseorang ke dalam suasana untuk bercinta
Walaupun tiram, cokelat, arbei, dan penis macan bisa saja membuat seseorang bergairah, tak ada bukti ilmiah untuk mendukung validitas afrodisiak.
27. Ukuran penis dilihat dari ukuran jari
Benarkah ukuran jempol kaki atau tangan identik dengan ukuran penis? Tentu saja tidak. Sangat tidak masuk akal menghubungkan kedua organ yang sangat berbeda, baik tempat maupun ukurannya ini. Hal ini kadang membuat seseorang jadi malu ketika dilihat jempol kaki maupun tangannya, karena seolah-olah sedang dilihat alat kelaminnya.
28. Kehamilan ditentukan oleh orgasme wanita
Beberapa pasangan suami-istri yang sudah sekian lama menikah dan belum punya keturunan menanyakan, apakah gara-gara tidak pernah mencapai orgasme setiap berhubungan seks, membuat wanita tidak dapat hamil?
Faktanya, kehamilan tidak ditentukan oleh kepuasan seks, melainkan oleh pembuahan sel telur oleh sperma yang terjadi pada saat masa subur. Mereka berpikir bahwa pada saat orgasme terjadi pengeluaran sel telur yang siap dibuahi, padahal tidak demikian kenyatannya. Orgasme hanya mengeluarkan cairan yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar Bartholini dan tidak mengandung sel telur. Artinya, tidak ada kaitan atara kehamilan dengan orgasme seorang wanita.
29. Orgasme = G-spot
G-spot adalah titik erotis yang ditemukan oleh Grafenberg pada tahun 80-an, yang kemudian dianggap sebagai area yang memudahkan seorang wanita mencapai kepuasan seksual (orgasme).
Para ahli menemukan bahwa bagian tersebut ternyata mengandung saraf-saraf yang sangat sensitif, yang apabila terangsang akan membuat wanita mengalami kepuasan luar biasa pada saat hubungan seksual. Padahal, kepuasan seksual wanita sangat banyak faktornya, antara lain mood yang baik, posisi yang menyenangkan, dan pemanasan yang cukup, tidak hanya dari area G-spot . Tapi memang, titik G-spot akan sangat membantu wanita mendapatkan orgasme.
30. Wanita ras tertentu nafsunya lebih hebat
Nafsu atau dorongan seks yang hebat sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain gizi yang baik, pikiran yang sehat, dan pengaruh lingkungan. Misalnya, seseorang yang sering mengakses sesuatu yang membuatnya terangsang akan meningkatkan dorongan seks lebih cepat dibanding seseorang yang tidak merasa perlu mendapatkan rangsangan-rangsangan seperti itu.
Kalaupun ada ras atau komunitas tertentu yang mempunyai dorongan seks yang tinggi dan kelihatan lebih hebat, pasti karena kebetulan lingkungan mereka sudah terbiasa terstimulus oleh hal-hal yang bersifat erotis, atau karena kebiasaan-kebiasaan yang sering mereka lakukan, seperti olah raga teratur, pola makan seimbang, dan istirahat cukup. Pengetahuan seks yang baik juga sangat menentukan kehebatan seseorang pada saat melakukan hubungan seks.
31. Vagina kering lebih OK
Mitos seperti ini justru menjerumuskan, karena kondisi vagina yang sangat lembap dengan keasaman tertentu sangat dibutuhkan untuk kenyamanan seseorang pada saat beraktivitas fisik, termasuk aktivitas seksual. Bisa dibayangkan jika vagina dalam keadaan kering, tentu hubungan seks menjadi sangat tidak menyenangkan dan pasti menyakitkan. Maka, tak salah bila dalam hubungan seks wanita membutuhkan pemanasan yang cukup, ditunjang mood yang baik, lubrikasi atau keluarnya cairan pelumas sangat membantu kenyamanan dalam hubungan seks. Coba bayangkan jika hubungan seks dilakukan dalam keadaan vagina kering dan tidak mengeluarkan pelumas.
32. Seks sama dengan hubungan badan
Di Barat, stimulasi oral dan manual dinamakan ‘foreplay’ dan bukan seks kecuali penis dimasukkan ke dalam vagina. Pandangan seksualitas yang sempit ini banyak pasangan berhenti bercinta pada saat di mana hubungan badan tidak mungkin dilakukan.
33. Seks adalah tanggung jawab lelaki
Banyak perempuan mengharapkan laki-laki untuk mengajaknya berkencan, mencari uang lebih banyak, dan mengambil tanggung jawab untuk memulai seks dan memberinya orgasme. Pemikiran itu sangat membatasi laki-laki dan perempuan.
34. Laki-laki selalu siap dan menginginkan seks
Laki-laki tidak pernah diharapkan berkata ‘tidak’ atau tidak pernah dibiarkan tidak mood jika berhadapan dengan perempuan. Dan sudah tentu perempuan tidak dapat menunjukkan kehangatan atau ketertarikannya kecuali ia menginginkan seks karena laki-laki tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri.
35. Seks memerlukan ereksi
Seorang lelaki dapat memberi dan menerima kenikmatan tanpa menjadi ereksi. Hubungan seksual pun dapat dilakukan dalam semi-ereksi.
36. Seks harus berakhir dengan orgasme
Sebagian perempuan tidak berbohong saat mengatakan dapat menikmati percintaan walaupun tidak mencapai orgasme. Saat laki-laki bertambah tua, mereka juga dapat bercinta tanpa perlu mencapai orgasme atau ejakulasi.
37. Perempuan yang menyenangi seks adalah promiskuitas
Masyarakat tidak mempercayai perempuan yang menyenangi seks. Mereka akan disebut ‘pelacur’ sedangkan perempuan yang tidak tertarik terhadap seks atau sulit mencapai orgasme dipandang sebagai ‘perempuan sedingin salju’.
38. Wanita tidak terlalu tertarik film erotis
Penelitian yang dilakukan Stanford University, California, membuktikan mitos tersebut salah. Menurut penelitian tersebut, film porno terbukti bisa membuat wanita bergairah hanya dalam hitungan menit. Hanya saja, wanita lebih suka film erotis yang ada ceritanya.
39. Sinar matahari bisa meningkatkan gairah pria
Menurut penelitian yang dilakukan di Austria, mitos di atas memang benar adanya. Penelitian tersebut mengungkapkan berjemur di bawah sinar matahari selama satu jam bisa meningkatkan level testosteron pria 70%. Hanya saja sebaiknya jangan lupa memakai sun block karena si dia bisa berisiko terkena kanker kulit jika terlalu terekspos sinar matahari.
40. Puncak seksual wanita adalah di usia 28 tahun, sementara pria 18 tahun
Faktanya, kapan waktunya puncak seksual tergantung dari orang tersebut. Namun pada wanita, level estrogen berada pada puncaknya di usia 20-an. Sementara pria, hormon mereka memuncak di masa-masa remaja.
41. Vibrator bisa membantu wanita mencapai klimaks
Kebanyakan wanita yang melakukan masturbasi, tidak bisa mencapai orgasme kurang dari satu menit hanya dengan bantuan diri mereka sendiri. Namun dengan sex toys, seperti vibrator, orgasme itu dapat datang lebih cepat. Sex toys, seperti vibrator sebenarnya mudah digunakan. Namun kebanyakan wanita berpikir alat itu hanya bisa dipakai untuk masturbasi, tidak bersama pasangan.
42. Ketimbang wanita, pria lah yang sebenarnya lebih peduli panjang penis mereka
Mitos di atas rupanya benar. Menurut sebuah penelitian, 85% wanita mengaku puas dengan ukuran penis pasangannya. Sementara hanya 55% pria yang bahagia dengan ukuran penis mereka. Sementara 90% wanita berpikir lebar penis lebih penting daripada panjangnya.
43. Hubungan seks dengan perempuan yang belum pernah menstruasi tidak mungkin mengakibatkan kehamilan
Faktanya, kehamilan bisa terjadi saat adanya pelepasan sel telur dan adanya sel sperma yang masuk disaat yang bersamaan, sehingga terjadi pembuahan. Pelepasan sel telur yang disebut sebagai ovulasi terjadi sebelum menstruasi, bila saat ovulasi tidak terjadi pembuahan barulah akan terjadi menstruasi. Sehingga bukan tidak mungkin, seorang perempuan yang saat ovulasi pertama nya langsung mengalami pembuahan akan mengalami kehamilan tanpa pernah mengalami menstruasi sebelumnya.
44. Perempuan yang tangannya berambut lebat memiliki nafsu seksual yang besar
Mitos ini sering membuat para remaja perempuan yang memiliki intensitas rambut tangan lebih banyak menjadi bahan ejekan teman-temannya. Faktanya: Nafsu seks dipengaruhi oleh adanya hormone testosterone. Hormone ini juga berpengaruh pada intensitas rambut di luar kepala, bila ada reseptor (zat spesifik yang memungkinkan hormone menimbulkan efek) pada area tersebut. Perempuan yang memiliki rambut lebih lebat bukan berarti hormone testosterone nya lebih tinggi, tapi karena memiliki reseptor hormone lebih banyak pada daerah tangan.
45. Masturbasi bisa menyebabkan impotensi
Impotensi sama sekali tidak terkait dengan masturbasi, karena masturbasi adalah hal yang sehat dan tidak memiliki efek buruk pada tubuh. Selain itu masturbasi juga mencegah kaum remaja melakukan seks secara nyata dan memiliki hubungan seks tanpa kondom.
Demikianlah mitos-mitos seks yang berkembang di masyarakat, remaja hendaknya dapat menyikapi dengan bijak mitos-mitos yang berkembang dan mencari tahu fakta-faktanya.